Next Post

Rentetan Gempa Tektonik Guncang Wilayah Cirebon, Sesar Akfit Diduga Jadi Pemicu

IMG-20230615-WA0042

Cirebon, Indramayujeh.com-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya diguncang rentetan gempa tektonik. Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada 4 gempa yang terjadi.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, parameter gempa dapat ditentukan. Di antaranya adalah gempa pertama dengan magnitudo 2.9 terjadi pada pukul 06:20:20 WIB, lokasi 6.78 LS – 108.62 BT atau 11 Km Tenggara Kota Cirebon, Jawa Barat. Dengan kedalaman 5 Km.

Kemudian, disusul gempa berkekuatan magnitudo 3.2, pukul 07:25:19 WIB, lokasi :6.79 LS – 108.62 BT atau 11 Km Tenggara Kota Cirebon, Jawa Barat dengan kedalaman 7 Km dan gempa magnitudo 2.5 pukul 07:37:29 WIB, lokasi 6.82 LS – 108.62 BT atau 14 km Tenggara Kota Cirebon, Jawa Barat dengan kedalaman 7 Km.

Serta yang terakhir, gempa berkekuatan magnitudo 2,9 terjadi pada pukul 16:06:57 WIB, lokasi 6.80 LS – 108.62 BT atau 12 km Tenggara Kota Cirebon, Jawa Barat dengan kedalaman 10 Km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cirebon,” ungkap Daryono dalam keterangan rilisnya, Kamis (15/6/2023).

Menurut dia, adanya laporan warga yang mengatakan bahwa gempa ini menimbulkan suara dentuman sangat mungkin terjadi karena pusat gempanya yang dangkal.

Kemudian, lanjut dia, adanya proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal memang dapat memicu munculnya suara dentuman. Bebarapa kasus gempa dangkal yang terjadi diberbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa ini menimbulkan guncangan di Cirebon dan sekitarnya dengan skala intensitas II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan oleh warga, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Hingga saat ini, pihaknya mengeklaim bahwa belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat rentetan gempa tersebut. Cirebon, kata dia, memang termasuk daerah rawan gempa, BMKG mencatat setidaknya Cirebon sudah mengalami gempa merusak sebanyak 4 kali.

1. Gempa Cirebon pada 16 Oktober 1847 intensitas VII MMI menyebabkan lebih dari 200 rumah rusak.
2. Gempa Cirebon pada 30 November 1853 intensitas VI MMI menyebabkan banyak rumah rusak.
3. Gempa Cirebon pada 16 Juni 1971 menyebabkan beberapa rumah rusak.
4. Gempa Cirebon Magnitudo 4,2 pada 11 Desember 2020 menyebabkan 25 rumah rusak. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News