Next Post

Tahun Ini, Tiga Event Besar Pariwisata Digelar di Ciayumajakuning

Ciayumajakunin Oki Majalengka Wisata

 

MAJALENGKA

Potensi wisata di Jawa Barat, khususnya di wilayah III Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) yang cukup besar mendorong Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI getol mempromosikannya baik secara nasional maupun internasional.

Buktinya Kemenpar RI sudah mengagendakan tig event kepariwisataan besar di wilayah III. Tiga event wisata dan budaya di Ciayumajakuning itu masuk ke dalam 100 Wonderfull Event 2019. Di antaranya Mizan Al-Sufi di Majalengka, Kuningan dengan event sport tourism-nya yakni Tour de Linggarjati (balap sepeda) dan Festival Budaya di Cirebon.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedy Taufik mengatakan, sudah membuat peta wisata untuk Wilayah III agar mampu mendongkrak kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.

“Kita sudah memetakan pariwisata di Wilayah III, ada terasering di Majalengka, Pulau Biawak di Indramayu, Cirebon dengan Gunung Luhurnya dan Kuningan punya pemandian air panas,” ungkap Dedy di sela acara Gantole Festival beberapa waktu lalu.

Disparbud Jabar juga mengusung tema wisata ekstrem dengan secara masif mengadakan event-event sebagai magnet untuk menarik wisatawan.

“Kita konsep wisata game extreme, dengan unsur atraksi, aksesibilitas, dan aminility. Sebagai upayanya, dan paket event supaya wisatawan berkunjung lebih dari dua hari dengan membelanjakan uangnya di Jawa Barat,” tegas Dedy.

Sementara itu Kabid pemasaran Disparbud Jabar, Iwan Darmawan mengatakan pada 2018, Jabar menempati urutan keenam daerah di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan, kurang lebih 2,3 juta kunjungan dengan kunjutan 1 juta wisatawan asing dan 1,3 juta wisatawan lokal.

Iwan mengatakan, sampai saat ini persentase minat wisatawan di Jabar masih didominasi wisata budaya dengan 60%, kemudian wisata alam 35% dan wisata buatan 5%.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Disparbud karena di Jabar banyak wisata budaya yang bisa dikemas menjadi paket wisata yang memiliki nilai jual tinggi untuk mendongkrak PAD.

“Wisata budaya di Jabar mendominasi dengan 60% dan kita tertantang untuk terus berinovasi mengemas budaya tersebut dalam bentuk event supaya lebih memiliki nilai jual,” jelas Iwan. (Oki)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News