Next Post

Tampil Berkerudung, Menteri Susi Bawa ‘Oleh-oleh’ Ikan Laut untuk Warga Kuningan

Menteri Susi Pudjiastuti Andri (1)

 

KUNINGAN –

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti membawa oleh-oleh ikan konsumsi, benih ikan, serta pakan ikan mandiri bagi warga masyarakat Kabupaten Kuningan.

Momen ini dilakukan Menteri Susi yang hadir dengan mengenakan kerudung biru saat safari kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dan Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina (Gemasatukata) di Desa Cilimus Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.

“Kita kan di tahun pertama sudah mengkampanyekan gemar makan ikan. Karena pemerintah ingin menaikan konsumsi makan ikan per kapita orang Indonesia,” kata Susi, Kamis (11/4/2019).

Dalam lawatannya ke Kuningan, Susi sengaja membawa ikan konsumsi jenis air laut, karena warga Kuningan sebagian besar mengkonsumsi ikannya jenis air tawar. Tak hanya ikan konsumsi, Susi juga membawa benih ikan beserta pakan ikan mandiri.

“Kalau di sini kan juga sudah banyak orang usaha perikanan, ya kita bantu bibitnya, bantu pakan-nya. Nah karena disini kebanyakan makan ikan air tawar, kita bawa oleh-oleh lah bawa ikan air laut untuk dimakan bersama, sekaligus untuk meningkatkan kegemaran makan ikan untuk anak-anak,” ungkapnya.

Menurutnya, program Gemar ikan ini sebagai sarana menanggulangi persoalan stunting dan gerakan masyarakat sadar mutu dan karantina ikan. Bentuk program ini berupa memberikan bantuan berupa 1 ton ikan konsumsi, 12 lubang budidaya sistem bioflok, 100.000 ekor benih nila, dan 1 ton pakan mandiri.

“Selain untuk mencegah gangguan pertumbuhan (stunting), mengkonsumsi ikan juga membantu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkualitas,” ujarnya.

Bahkan Ia menyebut, di Indonesia sendiri pada tahun 2017 untuk memenuhi kebutuhan pangan 265 juta warga negaranya, dibutuhkan 12,6 juta ton ikan. Dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk 0,6% dan angka konsumsi ikan 50 kilogram per kapita, diproyeksikan pada tahun 2045 mendatang untuk memenuhi kebutuhan 318 juta warga negara Indonesia dibutuhkan 15,9 juta ton ikan.

“Oleh karena itu, tak hanya di laut, penangkapan ikan yang bertanggung jawab juga harus dilakukan di semua perairan baik danau, sungai, embung dan lainnya. Untuk itu, saya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan yang merusak dengan bom, portas, dinamit, setrum dan sebagainya,” tegasnya.

Sementara Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi, langkah tegas Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut kepada para pencuri ikan di perairan Indonesia. “Kita bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Alhamdulillah bisa menghadirkan Ibu Menteri Ibu Susi Pudjiastuti disini. Saya sangat kagum ketegasan Ibu Menteri terhadap para pencuri ikan, karena pelakunya saja ditangkap dan perahunya ditenggelamkan, luar biasa,” tandasnya.

Pihaknya berjanji, akan merubah kebiasaan warga masyarakat Kuningan yang memiliki kolam ikan hanya sekedar hobi saja. Kedepan akan diupayakan agar kolam-kolam ikan itu menjadi lebih produktif lagi.

“Kami ingin merubah kebiasaan masyarakat Kuningan, agar kolam-kolam hobi menjadi kolam-kolam produktif. Alhamdulillah sekarang kebutuhan ikan di Kabupaten Kuningan dari 25 ton per tahun, sekarang sudah terpenuhi 20 ton. Kami akan kejar kekurangan itu,” tekadnya.

Usai menyapa warga Desa Cilimus, Menteri Susi melanjutkan kunjungan ke Ponpes Manabul Huda Desa Sidaraja Kecamatan Ciawigebang. Disana juga diserahkan 1 ton ikan konsumsi, 12 lubang budidaya sistem bioflok, 100.000 ekor benih ikan nila, dan 1 ton pakan mandiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para santri Kabupaten Kuningan. (Andri/SRM)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News