Next Post

Wapres RI: Pesantren Punya Peran Strategis untuk Ekonomi Masyarakat

Caption : Wapres RI, KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon. Foto : Joni
Caption : Wapres RI, KH. Ma'ruf Amin saat menghadiri Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon. Foto : Joni

Cirebon, Indramayujeh.com-Wakil Presiden (Wapres) RI, KH. Ma’ruf Amin meminta agar ke depan pesantren mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hal ini, sebagai persiapan untuk menghadapi Indonesia Emas di 2045.

Demikian disampaikan Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan di acara Haul KH Aqiel Siroj ke-34 dan Sesepuh Pondok Pesantren (Ponpes) KHAS Kempek Cirebon, Sabtu (26/8/2023).

Menurut dia, pesantren bisa berperan dan berkontribusi besar untuk pembangunan bangsa Indonesia.

“Pesantren punya peran strategis dan yang sekarang kita kembangkan bagaimana pesantren menjadi pusat pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

“Indonesia akan menghadapi Indonesia emas di 2045,” kata dia melanjutkan.

Atas hal itu pula, menurut dia, pesantren harus mengambil peran dan berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa dan negara menuju Indonesia maju dan sejahtera.

Kiai Ma’ruf berharap, ke depan santri-santri mampu mengisi tempat-tempat di mana pun untuk bisa membangun bangsa.

“Pesantren saya perhatikan, menjadi benteng yang kuat untuk menjaga umat. Buktinya ratusan tahun dijajah tetapi pesantren tidak hilang,” ungkapnya.

Sementara itu, KH. Said Aqil Siroj menjelaskan, pesantren merupakan lahir dari budaya atau warisan Indonesia dan pesantren merupakan sumber budaya. Jadi dari dua fungsi itu, kata dia, pesantren memiliki nilai yang sangat besar.

“Maka pesantren memiliki bobot tersendiri dalam mempertahankan Islam moderat dan nasionalisme. Kiai-kiai NU terutama tidak ada yang tidak nasionalis. Semuanya nasionalis,” tandasnya.

Kiai Said juga menilai penyampaian Wapres Ma’ruf sangat tepat. Terlebih, lanjut dia, yang bersangkutan adalah orang pesantren dan juga kiai pesantren.

“Maka kita harus menyempurnakan kekurangan pesantren, manajemennya, serta menyediakan lembaga pendidikan yang dibutuhkan di era sekarang. Kalau tidak, kita akan ketinggalan,” katanya.(*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News