Next Post

Warung online Migrant Shop Diluncurkan di Indramayu

IMG-20191205-WA0116

INDRAMAYU –

Dengan telah diluncurkannya warung online ‘migrant shop’ purna pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Pemkab Indramayu yang diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu Hj. Sri Wulaningsih menandakan telah terjadi perubahan di kalangan masyarakat Indramayu yang purna PMI.

Hal itu dimaksudkan untuk merubah image yang melekat di Indramayu sebagai pengirim PMI terbanyak ke luar negeri, menjadi pengiriman produk ekonomi yang lebih mendatangkan rupiah.

“Hari ini ingin memberikan persembahan untuk Indramayu khususnya, untuk Indonesia, bahwa kami masyarakat Indramayu ingin merubah yang namanya urbanisasi manusia itu diganti urbanisasi ekonominya, lebih ke ngirimkan produk unggulan,” kata pegiat PMI Darwinah di sela-sela kegiatan peluncuran warung online ‘migrant shop’ yang dirangkai dengan kegiatan seminar komunitas migran dan UMKM menuju revolusi industri 4.0. dan masyarakat 5.0. di hotel Grand Trisula, Kamis (5/12/2019).

Sebagai penggagas migrant shop, ia menjelaskan peluncuran tersebut bertujuan agar pelaku UMKM para purna dan keluarga PMI tidak ketinggalan zaman dan tidak gagap teknologi di era digital. Diharapkan, Indramayu tak lagi menjadi pengirim PMI ke luar negeri.

“Ini adalah proses bagaimana kita bisa meminimalisir agar berangkat di luar negeri itu bisa berkurang, sehingga yang kita kirim itu produknya, produk unggulan,” tegasnya.

Ia memahami perjuangan purna PMI untuk bisa mandiri di negeri sendiri agar tidak lagi berangkat kerja ke luar negeri. Karena itu, warung online merupakan salah satu yang menjawab persoalan itu dan dapat menghidupi keluarga purna PMI.

“Mereka omsetnya sekitar Rp 10-15 juta per bulan. Itu bisa membuktikan bahwa mereka bisa save (nabung) gitu ya uangnya di Indonesia tanpa harus ninggalin anak sama suaminya,” terangnya.

Ia berharap peluncuran warung online pertama di Indonesia bagi purna PMI itu dapat menjadi proyek percontohan yang sangat bermanfaat bagi para perempuan Indonesia. Dengan demikian, tidak perlu ke luar negeri untuk mencari pendapatan.

“Dengan mereka bekerja di sini, mereka bisa menghasilkan uang, bisa kumpul dengan anak sama suaminya,” kata perempuan yang juga Ketua Koperasi Keluarga Migran Indonesia itu.

 

Harapan agar purna PMI tak lagi kembali bekerja ke luar negeri juga diamini Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu Hj. Sri Wulaningsih.

Menurutnya, PMI cukup sekali atau dua kali saja bekerja di luar hanya untuk mengumpulkan modal.

“Ketika modalnya itu cukup, diharapkan mereka berwirausaha dari uang yang dia punya, berwirausaha dan mengembangkan di daerahnya sendiri untuk keluarga,” ucapnya, usai meluncurkan warung online ‘migrant shop’.

Sementara itu, Kasubdit Tenaga Kerja Mandiri Direktorat Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI Siti Rohimah berharap apa yang telah dilakukan komunitas migran di Indramayu dapat menginspirasi PMI di daerah lain di seluruh Indonesia.

“Menginspirasi temen-temen desmigratif di seluruh wilayah kabupaten/kota di Indonesia menghadapi era milenial seperti ini,” katanya. (Man/IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News