INDRAMAYU –
Sejumlah pelaku usaha menyesalkan adanya tindakan “preman” yang dilakukan oleh oknum kontraktor Indramayu beberapa waktu yang lalu.
Dewan kehormatan Himpunan pengusaha muda indonesia (Hipmi) Kabupaten Indramayu, Nurjaynudin,MT mengatakan aksi “preman” yang dilakukan oleh oknum kontraktor kepada konsultan dianggap sebagai tindakan intimidatif.
“Kami mengutuk aksi intimidatif tersebut. Konsultan cukup resah dengan cara-cara premanisme. Padahal konsultan bertugas untuk mengecek kualitas serta kualitas pekerjaan demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Indramayu,”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh anggota komisi I DPRD Kabupaten Indramayu,Akhmad Mujani Noor.
Atas nama DPRD Indramayu, Mujani Meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut aksi “preman” tersebut.
“Saya menyayangkan atas perilaku oknum pengusaha tersebut karena telah mencemarkan nama pengusaha di Indramayu,”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekjen gerakan masyarakat bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Indramayu, Sunaryo,MT.
Aksi intimidatif ini cukup meresahkan dunia usaha.Apalagi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir,iklim usaha di Kabupaten Indramayu cukup kondusif.
“LSM juga diberikan keleluasaan memberikan masukan atau saran dalam setiap pekerjaan atau proyek agar dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus menggunakan aksi intimidatif,”kata dia.(IJnews)
