MAJALENGKA –
Bupati Majalengka, Karna Sobahi menginstruksikan jajaran di bawahnya untuk getol melakukan pengawasan di kawasan yang termasuk lumbung padi, khususnya di selatan Majalengka.
Hal itu dikarenakan luas areal persawahan di Kabupaten Majalengka dari tahun ke tahun kian menyusut akibat alih fungsi lahan. Seperti di wilayah timur Majalengka seperti Kecamatan Dawuan, Kertajati, Jatiwangi, Sumber Jaya, Ligung, dan Palasah yang beralih fungsi menjadi kawasan industri.
Karenanya, Bupati meminta pihak terkait untuk mencegah areal persawahan di wilayah selatan berubah jadi kawasan pabrik karena bisa merusak ekosistem. “Untuk wilayah selatan kami proyeksikan untuk saran wisata holtikultura dan tidak diperkenankan membangun pabrik besar karena akan merusak lingkungan,” tegasnya.
Selain memproteksi lahan pertanian berubah fungsi melalui pengawasan, Pemkab Majalengka juga berupaya meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan para petani dengan memberikan bantuan alat pertanian kepada 68 kelompok tani (poktan).
Bantuan alat pertanian tersebut terdiri dari dua jenis, yakni alat pertanian prapanen dan pascapanen yang diserahkan Bupati di halaman kantor Pemkab Majalengka, Selasa (29/1/2019).
Karna berharap, diserahkannya bantuan alat pertanian bisa membuat para petani dapat meningkatkan produktivitas hasil tani, khususnya padi. “Bantuan alat pertanian digunakan dengan sebaik mungkin untuk mendongkrak hasil panen,” ujar Karna.
Sementara itu Plt Dinas Pertanian dan Perikanan, Abdul Gani mengungkapkan, produksi padi di Majalengka mencapai 750.000 ton per tahun dan jika dihitung dengan kebutuhan beras masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Majalengka.
“Produksi padi kita di angka 750.000 ton per tahun, cukup untuk pemenuhan permintaan daerah Majalengka dan akan terus dijaga dan dipertahankan produksinya”, tambahnya. (Oki)
