Next Post

APINDO siap Kolaborasi Tingkatkan Investasi di Cirebon: Bermanfaat Serap Tenaga Kerja Lokal

Caption : Ketua DPK APINDO Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh. Foto : Joni
Caption : Ketua DPK APINDO Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh. Foto : Joni

Cirebon, Indramayujeh.com-Investasi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat di tahun ini mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini menyusul banyaknya perusahaan besar padat karya yang memilih untuk berinvestasi di daerah tersebut.

Hal ini disampaikan, Ketua DPK Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Cirebon, Asep Sholeh kepada wartawan, Kamis (13/7/2023). Menurut Asep, industri padat karya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Di mana industri-industri ini memerlukan banyak tenaga kerja atau karyawan.

“Investasi yang paling banyak, saat ini berkembang sekarang yang datang itu dari perusahaan-perusahaan padat karya yang membutuhkan banyak karyawan seperti pabrik sepatu,” ujarnya.

“Itu sebenarnya sangat bermanfaat buat tenaga kerja kita. Buat adek-adek kita yang lulusan SMA bisa terserap (bekerja di perusahaan tersebut)” katanya.

Selain itu, kata dia, minat para investor yang datang ke Kabupaten Cirebon juga tak lepas dari peran serta dukungan dari pemerintah setempat yang menyambut baik. Terlebih, nilai upah tenaga kerja atau UMK di daerah ini relatif jauh lebih rendah dari kota-kota besar seperti Karawang hingga Jakarta.

“Kondisi investasi di Kabupaten Cirebon bagus ya. Banyak perusahaan berlomba-lomba datang kesini. Karena UMK kita masih tergolong menurut mereka jauh daripada di kota besar,” ungkapnya.

Meski demikian, aku dia, masih diperlukan adanya penyesuaian antara industri dan masyarakat lokal, serta pemerintah daerah. Sebab, hadirnya industri padat karya besar masih terbilang baru di Kabupaten Cirebon.

“Sehingga mereka juga masih bingung, saya mau nyiapin apa nih agar bisa bekerja disana. Nah, hal-hal itu yang nanti kita singkronkan dengan pemerintah dengan dinas-dinas terkait,” ucapnya.

Menurut dia, Bupati Cirebon H. Imron juga sempat berdiskusi dengan APINDO. Yang mana dalam diskusi tersebut, Imron mengaku akan mempermudah investor berinvestasi di Kabupaten Cirebon.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan turut berperan aktif membantu pemerintah agar dapat menarik minat para investor. Tentunya sesuai dengan prosedur dan aturan hukum yang berlaku.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono menyampaikan pihaknya membutuhkan investor mengembangkan industri padat karya di daerah ini.

Tujuannya, yakni tak lain untuk dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. Di mana

“Ini tidak berarti bahwa kita mengecualikan industri padat modal atau padat teknologi. Orang yang bisa bekerja, bisa di industri yang kita inginkan,” ujarnya.

Ia menyebut, saat ini beberapa industri yang padat karya mulai bermunculan di wilayah Kabupaten Cirebon, khususnya di bagian timur. Ini termasuk industri pengolahan dan industri makanan.

Realisasi investasi Kabupaten Cirebon, lanjutnya, pada semester I 2023 menembus angka Rp1,01 triliun. Jumlah ini terbagi antara pengamanan modal asing (PMA) Rp 857,2 miliar dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 158,2 miliar.

Pemerintah daerah memberikan janji kemudahan dan kenyamanan bagi investor. Hal ini, agar target nilai investasi Rp 2,9 triliun terealisasi. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News