Next Post

Banyak Surat Suara yang Dicoblos Bikin Pemilih Kebingungan

Simulasi Pemilu 2019 Kuningan Andri (1)

 

KUNINGAN –

Banyaknya kertas surat suara yang harus dicoblos para pemilih membuat sejumlah warga kebingungan. Selain kertas surat suara yang banyak, sederet nama-nama calon anggota legislatif yang terdapat pada kertas surat suara tersebut, juga cukup ‘membingungkan’ warga.

Hal itu nampak saat digelar simulasi pencoblosan Pemilu 2019 yang digelar KPU Kabupaten Kuningan di TPS 1 Desa Garawangi, Kecamatan Garawangi, Rabu (3/3/2019). “Sedikit susah soalnya banyak kertasnya, terus banyak pilihannya juga,” kata salah seorang pemilih, Patrisia Ayu Dewayanti (17).

Sebagai pemilih pemula, Ayu menganggap, kertas suara yang diberikan kepada pemilih terlalu banyak. Hal itu yang membuatnya kebingungan saat melakukan pencoblosan. “Kertasnya ada lima surat suara, kebanyakan sih. Karena kebanyakan jadi susah buat milihnya,” ujarnya.

Tak hanya soal jumlah surat suara yang dinilai banyak, Ayu juga mengalami kesulitan saat melipat kembali kertas suara yang sudah dicoblosnya. “Pas bukanya enggak, tapi saat melipat kembali itu juga susah,” tukasnya.

Dia berharap, kedepan saat hari pencoblosan tiba pada 17 April dapat kembali betul-betul menyalurkan hal pilihnya di TPS yang ditentukan. Bukan hanya simulasi pencoblosan yang diadakan saat ini saja. “Ya sudah terbiasa mungkin nanti mah, jadi sudah bisa. Karena sekarang kan sudah latihan, udah tau juga,” imbuhnya.

Walau Ayu mengakui, sempat kebingungan saat akan mencoblos karena baru kali pertama. Sehingga pengalaman simulasi pencoblosan sangat berharga untuk mengetahui tata cara mencoblos. “Ya awalnya sempet bingung, kan ini baru pertama kali juga. Tapi tadi udah tahu, semoga nanti gak bingung lagi,” ungkapnya.

Sementara Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kuningan, Maman Sulaeman menuturkan, adanya simulasi ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi para pemilih, baik tata cara pemungutan suara maupun saat pencoblosan.

“Adanya simulasi ini diharapkan masyarakat bisa mengetahui, kaitannya dengan tata cara pemungutan suara dan juga tata cara mencoblos, ini sebagai gambaran bagi masyarakat. KPU juga bisa mendapatkan gambaran, bagaimana pelaksanaan untuk di tanggal 17 April 2019,” jelasnya.

Pihaknya mengaku, gambaran yang didapat dari simulasi tersebut dicatat dan akan dilakukan evaluasi. Tidak ada intervensi apapun terhadap petugas yang sekarang terlibat di dalam simulasi,” katanya.

Langkah itu dilakukan lanjutnya, agar pihak-pihak terkait yang memonitor jalannya simulasi, dapat memiliki catatan khusus sebagai bahan evaluasi untuk diperbaiki saat hari pencoblosan digelar.

“Misalkan ada kekurangan, kita perbaiki kekurangan itu, jadi gambaran itu jelas agar pelaksanaan nanti berjalan lancar dan aman. Bahkan kita juga akan melihat bagi setiap pemilih itu membutuhkan waktu berapa menit saat mencoblos, contoh tadi ada pemilih usia dibawah 25 tahun butuh waktu sekitar 3 menit, lalu ada usia diatas 40 tahun itu sekitar 4 menit, 5 menit dan usia diatas 60 tahun sampai 7 menit, jadi variatif memang,” sebutnya.

Selain hal itu, pihaknya juga mencatat, bagaimana cara perhitungan yang terjadi saat simulai secara benar. “Gambaran itu menjadi catatan kita, butuh berapa lama sih waktu menghitung suara itu sampai selesai. Karena dengan lima jenis surat suara ini dimungkinkan bisa sampai malam hari,” pungkasnya. (Andri)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News