CIREBON –
Entah apa yang ada di benak AHM, dia tega mencabuli anak didiknya sendiri. Warga Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon itu dikenal sebagai guru ngaji.
Pelaku ramai-ramai dipolisikan oleh orangtua korban setelah anak-anaknya mendapat tindakan tak senonoh dari AHM. Sejumlah orangtua asal Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kamis (10/6/2019) pagi, mendatangi unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cirebon Kabupaten.
Salah satu orangtua murid, Karsina mengatakan, sebanyak delapan anak perempuan dibawah umur diduga kuat telah mendapatkan tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di desanya.
“Pelaku melakukan aksi bejatnya itu saat kegiatan belajar mengaji di mushola. Pelaku juga kerap mengirimkan pesan tidak pantas kepada anak muridnya melalui telepon genggam,” katanya, Kamis (20/6/2019).
Perbuatan itu terbongkar, saat dirinya memergoki secara langsung handphone anaknya yang mendapat pesan tidak senonoh untuk anak seusianya dari guru ngaji tersebut.
“Saya menemukan pesan dari guru ngaji itu yang sama sekali tidak mencerminkan dia sebagai guru ngaji,” ujarnya.
Bukan hanya putrinya saja yang menjadi korban, tujuh anak lainnya pun mendapat perlakuan yang sama. Ia berharap, guru ngaji itu dapat diproses secara hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Sebelum korbannya semakin banyak, guru ngaji itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” pungkasnya. (Juan)