Next Post

Dorong Penggunaan Pupuk Organik Berbahan Limbah,PT PLN Nusantara Power Ajak Petani Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan

IMG-20231025-WA0174

INDRAMAYU – Inovasi terus dilakukan oleh PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (PT PLN NP UP) Indramayu dalam mengelola program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Melalui program Integrated Sustainable Agriculture for Indramayu (I-SAFI), Perusahaan mengajak petani untuk membuat dan mengaplikasikan pupuk organik berbahan dasar limbah kerang serta fly ash dan bottom ash (FABA). Aplikasi pupuk ini mampu menjadi jawaban atas permasalahan kelangkaan pupuk yang dihadapi oleh petani di Kabupaten Indramayu.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Perusahaan menguji coba pupuk tersebut pada tanaman padi. Hal ini dilakukan karena padi merupakan komoditas utama Kabupaten Indramayu dan menjadikan daerah ini sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Bekerja sama dengan Laboratorium ICBB, uji penerapan dan efektivitas pupuk kerang-faba menunjukkan bahwa pupuk organik tersebut menghasilkan pertumbuhan padi yang lebih baik dengan pembanding dan perlakuan kontrol. Sacara lingkungan, penggunaan pupuk organik dari limbah produksi Perusahaan menunjukkan hasil yang baik.

Data uji tanah menunjukkan seluruh logam berat dalam tanah berada dalam jumlah yang sedikit dan tidak terdeteksi. Hasil penerapan pupuk organic ini mampu meningkatkan produksi padi dari rata-rata 6 Ton/Ha menjadi hingga 8 Ton/Ha pada panen musim gadu kali ini.

Munif, Senior Manager PT PLN NP UP Indramayu menyatakan bahwa inovasi ini adalah komitmen Perusahaan dalam mendukung target Indramayu sebagai lumbung pangan. “Kami akan terus bersama Pemerintah dalam usaha-usaha mensejahterakan Masyarakat, terutama petani yang merupakan mata pencaharian utama warga di sekitar Perusahaan,” Kata Munif pada Rabu (25/10).

Pernyataan ini didukung oleh Dr. Imam Mahdi, S.P., M.M., Kepala Bidang Tanaman Pangan Pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu. Dia mengatakan jika pupuk ini dapat meningkatkan produksi pertanian padi yang menjadi target Pemerintah. Inovasi pemakaian limbah kerang dan FABA untuk pupuk organik ini merupakan yang pertama kali diterapkan di Indramayu.
Kolaborasi multi stakeholder dalam pelaksanaan program TJSL akan mempercepat tercapainya tujuan dari program tersebut.

Perusahaan terus berusaha menjadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan mendukung target Pemerintah Kabupaten Indramayu. “Kita dalam gerbong yang sama untuk tujuan Indramayu lumbung pangan nasional,” pungkas Munif. (Alen)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News