Next Post

Warga Cirebon ini Gelar Aksi Gunduli Rambut untuk Beri Dukungan Moral ke Jokowi

Caption: aksi cukur gundul warga Susukan, Kabupaten Cirebon. Foto: Joni
Caption: aksi cukur gundul warga Susukan, Kabupaten Cirebon. Foto: Joni

Cirebon, Indramayujeh.com-Tujuh warga pendukung setia Presiden Jokowi di Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi cukur rambut hingga gundul, Rabu (25/10). Mereka, mengaku melakukan aksi teatrikal tersebut secara spontanitas sebagai dukungan moral terhadap Jokowi.

“Saat ini Pak Jokowi di gonjang ganjing, di serang dengan adanya politik dinasti. Sebagai dukungan moral pak jokowi dukungan yang sifat nya pendukung sejati,” ujar salah satu koordinator aksi, Khaeriri, kepada wartawan usai aksi gundul.

“Sejak tahun 2014, kami tetap mendukung, apa-apa yang diputuskan Jokowi. Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan Insya Allah Pak Jokowi itu kinerjanya sudah dirasakan masyarakat kecil,” sambungnya.

Menurut dia, serangan itu muncul dan makin kencang ketika Jokowi memberikan restu kepada anaknya Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai Cawapres Prabowo Subianto. Padahal, itu adalah hal wajar yang seorang dilakukan ayah kepada anaknya.

“Sebagai orang tua terhadap anak, sangat lumrah dan wajar untuk merestui anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Untuk kemaslahatan ke arah yang lebih baik lagi,” ucapnya.

“Mungkin orang-orang menghujatnya dinasti Jokowi. Padahal mereka hanya melihat sebatas kecil saja, belum tau ada rencana apa di belakang ini. Mungkin di antaranya ada rencana besar untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” tandas Khaeriri melanjutkan.

Ia pun menegaskan, pendukung Jokowi sudah tentu mendukung Gibran. Keputusan yang diambil Jokowi, kata dia, mempunyai nalar yang tinggi.

“Bukan ke dinastinya ini untuk rencana ke depannya. Wajarlah Gibran masih sebagai Wali Kota Solo di anggap mampu oleh orang lain tidak hanya oleh orang tuanya saja,” ucapnya.

Oleh karena itu, menurut kearifan lokal di daerahnya ia meyakini aksi cukur rambut gundul yang dilakukan oleh tujuh orang ini memiliki makna tersendiri.

“Kenapa tujuh, kalau tujuh itu bahasa Jawa orang Cirebon ‘Jare wong Cirebone Pitu, Pitulungan (Kata orang Cirebonnya Pertolongan)’. Kesananya mudah-mudahan Pak Jokowi dalam arti yang masih menjadi Presiden yang sementara ini di gonjang-ganjing mendapat pertolongan dari Allah SWT,” ungkapnya.(*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News