Next Post

Pemasangan Precast PT Brantas Abipraya Disoal warga

IMG-20231205-WA0073

INDRAMAYU – Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS Kandanghaur dan SS Eretan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang dilaksanakan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak 212,9 miliyar rupiah, menuai pertanyaan publik dan dipersoalkan warga terkait standar kualitas pengerjaan proyek tersebut.

Dikatakan Jono, warga disekitar aliran SS Kandanghaur tepatnya aliran sungai Wanguk, dirinya mempertanyakan pemasangan Precast dengan cara diganjal menggunakan kayu kaso yang ukuran panjangnya kurang lebih 0,5 meter dengan ditancapkan pada dinding sungai sebelum dilakukan pemasangan precast seolah pihak pelaksana hanya memikirkan kerataan pemasangan Precast sementara saja, tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan agar bertahan lama.

“Saya tidak mengetahui standar pemasangan sebenarnya seperti apa, namun sekedar membandingkan pelaksanaan pemasangan Precast di aliran SS Kandanghaur dari wilayah Desa Wanguk menuju Desa Bugis pada beberapa tahun sebelumnya, yang tidak seperti pemasangan Precast kali ini, dulu dinding sungai diratakan dulu baru dipasang precast sehingga nempel rata ke tanah dan tidak ada rongga. Saya juga berpendapat kalau nantinya akan berimbas pada kualitas pekerjaan, maka akan sangat disayangkan, dan tentunya negara sudah menggelontorkan anggaran sangat besar untuk pekerjaan ini dengan harapan hasil pembangunan tersebut bisa awet atau bertahan lama,” ujarnya.

Saat menyambangi kantor PT Brantas Abipraya (Persero) yang berlokasi di Desa Wanguk, ternyata tidak ada satu pun karyawan yang bisa memberikan keterangan terkait hal itu. Usai menghubungi nomer kontak humas yang tertera di papan informasi, sepertinya milik bagian administrasi dan diarahkan untuk menghubungi humas yang ditunjuk, namun anehnya, humas itupun tidak bisa memberikan keterangan dan mengarahkan untuk menghubungi seseorang yang mengaku koordinator pelaksana.

Acong, orang yang mengaku sebagai koordinator pelaksana dari PT Brantas Abipraya saat ditemui, Kamis (30/11/2023), mengatakan, semua pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai petunjuk dan arahan serta dalam pengawasan pihak konsultan yakni PT Virama Karya (Persero).

“Pemasangan precast dengan cara diganjal menggunakan kayu bertujuan meluruskan pemasangannya, karena jika memakai lumpur tentunya tidak akan bisa, dan karena hal itu sehingga alternatifnya diganjal menggunakan kayu, sedangkan mengenai adanya rongga dibawah precast, kami menunggu arahan dari pihak konsultan,” jelas Acong.

Sementara itu, Bimo, salah seorang konsultan yang ditemui, ternyata enggan memberikan tanggapan dan beralasan tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan pers.(Alen)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News