Cirebon, Indramayujeh.com-Ketua Bawaslu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sadaruddin Parapat buka suara terkait banyaknya bakal calon legislatif (Bacaleg) yang sudah curi start dengan memasang alat peraga kampanye (APK)/baliho sebelum masa kampanye pada November 2023. Menurutnya, bacaleg yang memasang baliho tersebut masih belum ditetapkan sebagai caleg karena belum masuk daftar calon tetap (DCT) oleh KPU.
Kemudian, perlu juga dilihat apakah baliho-baliho bacaleg itu masuk kriteria kampanye atau tidak.
“Ini kriterianya belum bisa dipastikan secara detail. Pertama, apakah baliho gambar-gambar orang yang ada di baliho itu sudah jadi calon atau belum,” ujar Sadaruddin kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
“Belum. Kenapa? Karena belum resmi ditetapkan oleh KPU menjadi calon. Nah yang kedua, mungkin persepsi masyarakat umum melihat bahwa ini merupakan alat peraga kampanye (APK),” katanya melanjutkan.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan panduan, kampanye yang dimaksud adalah caleg ini harus mencantumkan visi dan misi maupun programnya. Kemudian juga harus komulatif, sehingga bisa disebut kampanye.
“Selanjutnya, yang kampanye itu siapa, yang kampanye itu adalah peserta pemilu atau pun tim pemenangan peserta pemilu. Nah konteksnya ini, ini yang menjadi bukan perdebatan ya, tapi jadi pembahasan di forum diskusi,” ucapnya.
Atas hal itu pula, lanjut dia, Bawaslu membutuhkan ruang untuk berkomunikasi dengan Pemda, dalam hal ini adalah Satpol-PP.
“Kami sudah bersurat, nah termasuk juga kami sudah meminta untuk segera bertemu. Kenapa? Untuk kita diskusikan secara regulatif,” pungkasnya. (*)
