Next Post

Seratusan Petani di Majalengka Diedukasi Penggunaan Herbisida Terbatas

20190807-Alishter Herbisida Petani Majalengka Oki

 

MAJALENGKA –

Aliansi Stewardship Harbisida Terbatas (Alishter) bekerjasama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Jawa Barat menggelar pelatihan penggunaan herbisida terbatas pakai kepada 102 petani dari berbagai kecamatan di Majalengka di Aula Gedung KNPI Majalengka, Rabu (7/8/2019).

Ketua pelaksana pada pelatihan tersebut, Jajang mengungkapkan jika peserta pelatihan merupakan para petani petani di wilayah kabupaten Majalengka alan mendapatkan pengetahuan dalam menggunakan atau memakai herbisida terbatas dari segi keamanan sampai pertolongan pertama jika terjadi keracunan.

“Kita (Alishter) bersama 17 perusahaan herbisida terbatas, memberikan edukasi tentang penggunaan herbisida parakuat diklorida secara efektif dan optimal. Serta dalam pemakian herbisida dianjurkan digunakan secara tepat dan tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan,” ungkapnya.

Selain itu, Ketua Alishter pusat Mulyadi Benteng yang datang langsung dalam pelatihan tersebut menjelaskan, jika petani di Indonesia seringkali tidak mengindahkan petunjuk pemakaian pestisida ataupun bahan kimia lainnya. Apalagi menggunakan alat pelindung diri (APD).

“Pestisida parakuat diklorida diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus. Jadi, penggunaannya hanya diizinkan oleh pemakai yang memenuhi persyaratan keamanan. Paling tidak pemakai herbisida memiliki sertifikat dari Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat provinsi,” ujar Mulyadi

Diterangkan dia, Herbisida merupakan senyawa kimia aktif yang digunakan untuk mengendalikan dan membunuh hama tanaman seperti gulma dan rumput. Sehingga membantu petani dalam menghemat tenaga dan biaya.

Mulyadi menambahkan materi pelatihan terdiri dari teori dan praktek mengenai pemahaman tentang label, teknik penggunaan herbisida terbatas, biosecurity diri, penggunaan hand sprayer hingga penanggulangan pertama pada jika terjadi gangguan kesehatan/keracunan.

Dikatakan Mulyadi, sejak 2016 sampai dengan sekarang. Pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada sekitar 15ribu petani yang tersebar di 140 Kabupaten atau di 26 Provinsi yang ada di Indonesia.

Tahun 2019 ini, Alishter menargetkan 46 pelatihan di Indonesia. Jumlah ini naik sekitar 12% dari tahun sebelumnya. Pelatihan akan dilaksanakan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung.

Kemudian Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, NTB dan NTT. (Oki/SRM)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News