Next Post

Setahun Kerja di Arab, Tasini Pulang ke Indonesia dengan Luka Bakar di Sekujur Tubuh

Ibu Bhayangkari Polres Majalengka, Suci Pudjiastuti menjenguk Tasini, TKI yang mengalami kekerasan saat bekerja di Arab Saudi. (Oki)
Ibu Bhayangkari Polres Majalengka, Suci Pudjiastuti menjenguk Tasini, TKI yang mengalami kekerasan saat bekerja di Arab Saudi. (Oki)

 

MAJALENGKA –

Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono didampingi istrinya, Suci Pudjiastuti menjenguk Tasini, TKI yang bekerja di Arab Saudi di RSUD Majalengka, Sabtu (6/7/2019). Tasini mengerang kesakitan akibat luka serius di sekujur tubuhnya.

Warga asal Blok Loji, Desa/Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka tersebut harus mendapatkan perawatan intensif akibat luka lebam dan luka bakar cukup serius karena disiksa oleh majikannya selama sekitar satu tahun bekerja di Arab Saudi.

Apa yang dialami Tasini membuat keluarga dan kerabat korban sangat syok. Sebelumnya pihak keluarga sudah hilang kontak dengan korban selama dua bulan hingga pada Jumat (5/7/2019) memperoleh kabar jika Tasini mengalami tindakan kekerasan selama bekerja sebagai buruh migran di Arab.

“Tasini berangkat sejak 2018 lalu, dan dua bulan terakhir kita tidak dapat menghubunginya,” ujar Jaja, salah seorang kerabat korban kepada Kapolres Majalengka AKBP Mariyono yang menjenguk Tasini di RSUD Majalengka, Sabtu (6/7/2019).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Sadili sangat menyayangkan atas apa yang dialami Tasini. Apalagi kondisi korban sangat memprihatinkan.

“Berat dugaan luka yang diderita korban adalah akibat dari penganiayaan yang dilakukan majikannya di luar negeri, namun kami belum bisa memastikan. Karena belum ada keterangan resmi dari pihak RSUD,” jelasnya.

Dikataka Sadili pihaknya mencatat, sepanjang tahun 2019 ada 12 laporan pengaduan terkait TKI yang bermasalah di luar negeri. Dari 12 laporan tersebut, kasusnya bervariasi mulai dari meninggal, gaji tidak dibayar, dan kecelakaan kerja.

Sebagai solusi, pihaknya melakukan sinergi dengan berbagai pihak termasuk dengan BNP2TKI yang selama ini dinilai sudah banyak mengenal berbagai permasalahan tenaga kerja di luar negeri.

“Mereka sangat membantu dalam penyelesaian masalah tenaga kerja di luar negeri karena mereka sangat hafal jalur-jalur penyelesaian yang harus ditempuh. Kita terus berkoordinasi dengan mereka,” ujarnya.

Sadili juga mengaku baru mengetahui bahwa satu TKI asal Majalengka yang meninggal di luar negeri atas nama Nadya Pratiwi. Dinas mengetahui hal tersebut setelah kejadian, sehingga tidak sempat membantu untuk menyelesaikan.

“Kita sudah koordinasi dengan teman-teman purna PMI, Kita akan upayakan penjemputan dari Bandara untuk kemudian diserahkan ke keluarga korban,” tandasnya. (Oki)

 

 

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News