CIREBON –
Menjelang Pemilu 2019 berbagai elemen mulai menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas masyarakat. Pasalnya, suhu politik yang memanas sudah dirasakan masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga atas. Jika tidak “didinginkan”, maka bukan tidak mungkin persatuan dan keaatuan yang sudah lama dibangun dan dipelihara akan hancur.
Untuk itu, dalam kehadirannya di Pengajian Rutin Bulanan yang diinisiasi Majlis Ta’lim Baitul Ilmi dan keluarga besar Partai Golkar, Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) meminta kepada seluruh masyarakat Cirebon untuk menjaga silaturahmi. Terlebih, Cirebon dikenal sebagai Kota Wali yang sangat kental unsur religinya.
TGB mengatakan, masyarakat Cirebon berasal dari latar belakang yang berbeda, ini merupakan suatu keunikan karena dari budaya akan muncul tradisi yang menguatkan masyarakat.
“Tradisi dan kebudayaan berasal dari masyarakat. Dari sana lahir suatu kebanggaan, yang akan dijaga hingga akhir hayat,” katanya, Minggu (24/3).
Ia menegaskan, kekayaan budaya yang khas jangan sampai hancur hanya karena Pemilu yang sifatnya sementara. Sedangkan, kehidupan masyarakat terus berlanjut hingga anak cucu.
“Pemilu hanya satu hari, apapun pilihan kita, ingat Silaturahmi jangan sampai hilang. Mari kita wariskan sesuatu yang baik untuk anak cucu kita,” ujarnnya di hadapan sekitar 7 ribu jamaah yang hadir.
Ia menjelaskan, silaturahmi dapat merubah suasana panas menjadi dingin, dapat menghangatkan persahabatan kepada siapapun yang mengamalkannya.
“Apapapun latar belakangnya, jika masyarakat menjaga silaturahmi hati akan menjadi damai. Segala bentuk godaan, hasutan, kebohongan dapat hilang,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, kompetisi Pemilu sangat rawan akan perpecahan. Untuk itu, sesama anak bangsa tetap menjaga ukhuwah islamiyah.
“Suasana sekarang sudah terasa sangat panas. Salah sedikit saja bisa ramai, apalagi masyarakat sudah melek informasi baik di media konvensional maupun media elektronik,” katanya.
Ia berharap, masyarakat memiliki pilihan dan menjatuhkan pilihan pada pemimpin yang sudah berpengalaman.
“Gunakan hak pilih anda, jangan golput. Pilihlah yang sudah memiliki track record yang baik dan dikenal anti hoax,” pungkasnya. (Juan)
