Next Post

Waduuhhh, Bolos Sekolah, Pelajar Terjaring Razia

pelajar

INDRAMAYU –

Puluhan pelajar dari sejumlah sekolah di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, terjaring razia petugas gabungan pada Selasa (23/1). Mereka kedapatan,membolos saat jam belajar mengajar.

Pelajar yang bolos tengah asyik di sebuah lapangan futsal di desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat.

Belasan lainnya bahkan lari tunggang langgang, saat petugas gabungan dari Satpol PP, Koramil 1609 serta Polsek Juntinyuat mendatangi lokasi.

Menurut Kasie Trantib Kecamatan Juntinyuat Cucu Awenda SH, sedikitnya 60 pelajar dari sejumlah sekolah, baik sekolah menengah atas (SMA) maupun sekolah menengah pertama (SMP) terjaring razia. Beberapa diantaranya bahkan merupakan pelajar perempuan.

“Ada 60 pelajar yang terjaring razia. 6 diantaranya merupakan pelajar perempuan. Mereka berasal dari tingkatan SMP hingga SMA di wilayah Kecamatan Juntinyuat, Karangampel bahkan dari Kecamatan Indramayu” terangnya.

Disebutkan Cucu, razia dilakukan atas informasi dan laporan warga yang merasa resah dengan aktifitas pelajar yang membolos.
“Berdasarkan laporan warga, disini (lapangan futsal-red) merupakan tempat bagi mereka yang membolos. Kita akan tertibkan mereka yang membolos, agar
tidak mengganggu ketertiban masyarakat” lanjutnya.

Tak hanya sebagai tempat favorit saat membolos, lokasi tersebut juga ditengarai menjadi tempat transaksi obat-obatan terlarang di kalangan pelajar. Namun dari hasil razia, petugas tidak mendapati benda-benda terlarang seperti yang dimaksud.

“Sejauh ini kami tidak mendapati obat-obatan terlarang seperti yang dimaksud. Namun lokasi ini akan mendapatkan perhatian lebih, untuk mengantisipasi peredaran obat-obatan terlarang di kalangan pelajar” ungkapnya.

Meski tidak mendapati benda-benda terlarang seperti narkoba maupun senjata tajam, petugas gabungan menyita puluhan ikat pinggang (gesper) berkepala besi. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan dijadikannya gesper sebagai senjata saat tawuran pelajar.

“Kami sita puluhan gesper yang bisa dijadikan mereka (pelajar-red) sebagai senjata saat tawuran,”lanjutnya.

Sebagai bentuk pembinaan, pelajar yang terjaring razia dihukum push up dan pull up. Dan untuk memberikan efek jera, mereka juga diharuskan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Ini peringatan keras. Tidak ada ampun bagi siapa saja yang kedapatan membolos lagi” tegasnya.

Razia pelajar merupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP, Koramil 1609 serta Polsek Juntinyuat. “Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan petugas gabungan. Minimal akan kita lakukan 2 kali dalam sepekan” tutup Kasie Trantib Kecamatan Juntinyuat, Cucu Awenda.(Supri/IJnews)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News