MAJALENGKA –
Warga dari tiga Kecamatan Bantarujeg, Lemahsugih, Malausma mengeluhkan kerusakan jalan alternatif yang melewati Cihaur. Warga berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan.
Jalur alternatif tersebut selama ini digunakan warga menuju Majalengka kota karena lebih hemat waktu dan tidak perlu memutar. Namun karena kondisinya rusak parah, banyak warga yang waswas saat melintas di jalur ini karena berlubang dan cukup licin saat turun hujan, sehingga rawan kecelakaan.
Itu dirasakan oleh Encep Nuryana, mahasiswa asal Desa Cipeundeuy yang kuliah di STIKES YPIB Majalengka. “Sudah hampir empat tahun kalau ke kampus selalu lewat Cihaur, walaupun jalannya rusak dan licin, terutama saat musim hujan, tapi lebih dekat dibandingkan lewat Talaga (jalur utama),” ungkapnya.
Jalan utama menuju Majalengka kota yang melewati Kecamatan Talaga, kata Encep, memang bagus dan lebar. Namun bagi mereka yang berasal atau tinggal di selatan tiga kecamatan tersebut harus memutar cukup jauh dengan perbedaan waktu bisa sampai 40 menit lebih lama dibandingkan melewati jalur alternatif Cihaur.
“Kalau pulang malam terpaksa lewat Jalan Talaga supaya aman, sebab kalau malam jalur Cihaur sepi dan gelap,” jelas Encep
Akibat kondisi jalan rusak, banyak di antara warga yang merasa terhambat aktivitasnya. Karenanya, seperti ribuan warga di kecamatan, Encep pun berharap ada perhatian dari pemerintah setempat untuk memperbaiki kondisi jalan. (Oki Kurniawan)
