MAJALENGKA –
Tepat hari ini, Jumat (7/6/2019), Kabupaten Majalengka merayakan hari jadi ke-529. Seperti tahun-tahun sebelumnya, baik pemerintah maupun elemen masyarakat menggelar sejumlah event untuk memeriahkan hari jadi Majalengkat.
Salah satunya yang digelar Padepokan Bunilaya Kuda Putih di Desa Cengal, Kecamatan Maja yang menggelar festival kolecer atau kincir angin.
Memasuki musim kemarau, angin yang berhembus di Majalengka memang sangat kencang. Itu sebabnya kenapa Majalengka dijuluki sebagai kota angin. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Padepokan Bunilaya Kuda Putih untuk menggelar festival kolecer
Ratusan peserta harus dapat menarik perhatian tim penilai dengan karakteristik, keindahan, kreativitas dan seni yang diterapkan pada kolecer yang di buat oleh setiap peserta.
Koordinator Festival Taufik Hidayat memaparkan, kolecer atau dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti kincir angin. Di masyarakat Sunda, kolecer adalah sebuah baling-baling yang terbuat dari bambu yang diletakan di ketinggian dengan ditopang oleh galah dan akan berputar kencang.
Selain itu, kolecer juga berfungsi sebagai penunjuk arah mata angin yang sudah biasa digunakan sejak dahulu. Kolecer juga biasa digunakan sebagai mainan yang cukup digemari. Selain itu, kolecer juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengusir burung yang mencoba memakan padi di area pasawahan dengan bunyinya.
“Kami ingin menyemarakan HUT Majalengka yang ke-529 tahun dengan mencoba mengenang dan membumikan kembali permainan tradisional khas sunda. khususnya kepada para generasi muda di era generasi milenial,” ungkap Taufik, Jumat (7/6/2019).
Taufik menambahkan, peserta yang akan mengikuti terbatas hanya 100 orang, khususnya warga Majalengka dan untuk kegiatan lainnya dipusatkan di Desa Cengal, Kecamatan Maja.
Bukan hanya festival kolecer, acara lain juga digelar untuk memeriahkan HUT Kabupaten Majalengka. Di antaranya bazar, donor darah, dan kegiatan hiburan khas Sunda lainnya. (Oki)
