Next Post

Kisah di Balik Pintu Gledegan di Keraton Kasepuhan Cirebon

IMG_20210923_Pintu Gledegan Cirebon (1)

CIREBON – Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, salah satu destinasi wisata favorit di Kota Cirebon. Selain benda pusaka, keraton juga menyajikan bangunan-bangunan tua yang ikonik. Salah satunya lawang gledegan, atau pintu gledegan.

Lawang gledegan ini merupakan pintu besar yang menghubungkan antara area Museum Pusaka Keraton Kasepuhan dan taman dewandaru. Taman dewandaru berada di area tengah yang menuju bangunan utama Keraton Kasepuhan, tempat sultan berkegiatan.

Lawang gledegan terlihat kekar. Kendaraan pun bisa melintas di lawang gledegan. Menurut pemerhati sejarah sekaligus budayawan Cirebon Jajat Sudrajat, lawang gledegan sejatinya digunakan sebagai akses kereta pusaka Singa Barong.

“Memang pintu untuk kereta Singa Barong. Ya buat keluar dan masuknya Singa Barong. Makanya dibuat besar,” kata Jajat, Minggu (7/11/2021).

Jajat mengatakan pada zaman dulu lawang gledegan merupakan pintu utama yang dijaga ketat oleh pasukan kesultanan. Ia pun menjelaskan alasan pintu tersebut dinamakan lawang gledegan.

“Pintu ini kalau digunakan mengeluarkan suara yang keras, gleg, gleg, gleg. Makanya dikatakan gledegan,” kata Jajat.

Jajat menambahkan pintu gledegan tak hanya difungsikan sebagai akses para raja atau sultan saat menggunakan kereta Singa Barong. Gledegan juga dimanfaatkan sebagai pintu utama untuk keluarga dan tamu undangan kesultanan.

“Karena itu akses utama, kesultanan membangun pintu kecil yang tak jauh dari lawang gledegan. Pintu kecil ini digunakan untuk masyarakat,” ucap Jajat.

Lokasi pintu kecil ini berada di dekat Museum Keraton Kasepuhan Cirebon. Tepatnya di samping Sumur Kemandungan.

Seiring berjalannya waktu, Keraton Kasepuhan menjadi salah satu destinasi wisata favorit. Kedua pintu ini pun digunakan sebagai akses wisatawan.

Sementara itu, kereta Singa Barong yang merupakan kendaraan pusaka para raja atau sultan disimpan di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan.

Singa Barong memiliki wujud percampuran yakni belalai gajah, kepala naga dan berbadan burok. Ketiga merupakan simbol-simbol antar budaya dan agama. Singa Barong pun dijadikan simbol persatuan. (*)

indramayujeh

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.

762ba2bf06f1b06afe05db59024a6990

Recent News