INDRAMAYU –
Proses pemilihan Kuwu Desa Gabuswetan Pergantian Antarwaktu (PAW), terpaksa ditunda menyusul keberatan dari dua calon PAW karena prosesnya yang dinilai tak sesuai aturan.
Sekitar 150 warga dari masing-masing pendukung yang menghadiri proses pemilihan, merasa kecewa oleh keputusan panitia penyelenggara PAW Kuwu Gabuswetan. Sebab mereka sudah menunggu selama enam bulan terakhir untuk memiliki kuwu definitif.
Wakil Ketua Panitia PAW Kuwu Gabuswetan, Bayu mengatakan penundaan dilakukan karena dua dari tiga calon kuwu memilih mundur. Mereka yang maju mencalonkan diri adalah Abdullah Irlan, Juharto dan Karno Supiyo.
“Ya sangat saya sayangkan saja, setelah melalui proses yang sudah disepakati harus berakhir kekecewaan dari warga,” keluh Bayu, Kamis (4/4/2019).
Sementara itu, salah seorang calon kuwu PAW Desa Gabuswetan, Juharto mengaku sangat kecewa dengan proses pelaksanaan PAW yang menurutnya kurang transparan.
Kekecewaan Juharto dirasakan sejak pelaksanaan musdus sampai musdes. Apalagi kata dia, pelaksanaan PAW Desa Gabuswetan tidak dimusyawarakan dengan para peserta atau calon PAW kuwu.
Sehingga wajar jika dirinya merasakan banyak kejanggalan, salah satunya dugaan adanya rekayasa peserta pemilihan PAW. “Apa yang saya inginkan hanya untuk masyarakat Gabuswetan. Kalah dan menang itu sudah biasa dalam pemilihan,” ucap Juharto dengan nada ketus.
Juharto menambahkan, situasi saat ini sudah jelas menunjukkan tidak adanya netralitas dalam pemilihan. Mestinya, kata dia, pemilihan antar waktu dari mulai musdus, semua peserta bermusyawarah, setelah sepakat baru dilakukan pengundian nomor urut.
“Kami berharap untuk ke depan jangan seperti ini, mari kita kedepankan apa yang diharapkan hatinya masyarakat sesuai dengan prosedur dengan hasil yang positif,” tuntasnya. (Nanang)
